Krrriiiingg….. tiba-tiba alarm jam
berbunyi. Karena hari sudah semakin sore,segeralah aku bangun dan bergegas
untuk mandi. Setelah selesai semuanya,terdengarlah suara Mama memangilku untuk
memberitahu kedatangan Kak Rangga di rumah.
“Atha.... ada Rangga tuh di
depan“ suara Mama memanggilku.
“Iya Ma, sebentar” jawabku dengan
kencang.
Lalu aku
bergegas keluar kamar dan aku langsung menemui Rangga yang menunggu di ruang
tamu.
“Habis bangun tidur ya?” tanya Rangga
keheranan.
“Hehehhe .. iya, habisnya
aku capek dan ngantuk” Jawabku dengan
cekikikan.
“O.. Dasar Kebo, keluar yuk,aku
pengin jalan-jalan,soalnya aku lagi bosen dirumah”jawabnya dengan nada sedikit
malas.
“Ok, bentar ya sayang,aku ganti baju
dulu.Sekalian pamit ke Mama” jawabku sambil pergi meninggalkan Rangga.
Akupun
bergegas pergi ke kamar untuk ganti baju, setelah itu aku langsung berpamitan
dengan Mama. Akhirnya kami keluar.Pergi ke taman untuk santai dan menikmati
indahnya sore hari. Saat itu,Rangga bertanya sesuatu kepadaku.
“ Tha,Minggu –minggu ini kamu kok
sedih terus se?emangnya ada apa?“
Aku kaget dan sedikit gugup untuk
menjawabnya “enggak..aku ngerasa baik-baik
aja.Emang kenapa sayang?“
“Iya, gak apa-apa,aku Cuma ngerasa aneh aja sama sikap kamu,sedikit
berubah.”
Sambil tertawa “Hahahaha ...
sudahlah jangan terlalu dipikirkan,aku gak apa-apa kok,lagian kalau aku ada
sesuatu pasti aku cerita ke kamu. Jalan-jalan yuk.. bosen di tempat ini terus.
”
Aku mengajak dia
pergi. Kami berjalan berdua,bercanda tawa,dan menikmati suasana malam hari.
Makan jagung bakar bersama di alun-alun,dan keliling kota Jogja pada malam
hari. Sungguh indah pada waktu malam itu. Sampai-sampai aku tidak menyadari
bila hari sudah terlarut malam. Aku meminta Rangga untuk mengantarkanku pulang.
Akhirnya kami pulang, sesampai di gerbang rumah,seperti biasa dia langsung
pergi meninggalkanku tanpa berpamitan denganku. Akupun langsung masuk rumah dan
menuju ke kamar.
Keesokkan
harinya,saat pulang sekolah.
“Tha ... ikut aku !!” sambil
menarik tanganku menuju tempat parkir
“Haduhh ... pelan-pelan donk
kalau jalan,emang mau kemana se? ”tanyaku dengan penasaran.
“Sudah deh ... kamu jangan banyak
tanya, bikin aku emosi aja. ” jawabnya dengan nada keras.
Aku menghentikan langkahku “Kamu
itu kenapa se?kok selalu bawaannya emosi, aku tuh punya salah apa ke
kamu?sampai kamu bikin aku kayak gini?ngomong juga gitu,gak bisa biasa.. selalu
emosi,dikit-dikit marah,dikit-dikit kasar.Emangnya aku punya salah apa ke kamu?
”
“Terus.. aku peduli? Seharusnya
aku yang tanya gitu ke kamu.Kamu kenapa gak bisa nerima aku apa adanya? Kamu
selalu komplen,kadang-kadang kamu juga menyindir aku gak jelas.
Akupun terkejut mendengar kata
Kak Rangga “ Gak bisa menerima kamu apa
adanya?maksud kamu apa?
“sudahlah.Percuma aku jelasin
panjang lebar ke kamu,pasti kamu juga gak bakal ngerti apa maksudku,dasar otak
laron. ” pergi meninggalkanku sendiri.
Aku
hanya bisa terdiam,saat itu aku benar-benar tidak mengerti apa maksud dan
inginnya. Aku merasa aku tak pantas menjadi kekasihnya,aku terlalu lemah untuk
menghadapi masalah ini. Tapi,aku harus bisa bertahan meskipun hati ini tersakiti.
Aku langsung bergegas pulang dan meninggalkan tempat itu. Aku tak tau apa yang
harus aku lakukan. Aku terus menangis dan tetap menangis. Didalam kamar aku
masih saja menangis,hingga akhirnya aku tertidur. Hari ini, tak ada SMS
masuk dari dia.
Keesokan
harinya aku bertemu dengan Kak Rangga. Dia tak mempedulikanku saat itu. Aku hanya diam saja. Entah
apa yang ada di pikiran dia,akupun juga tak tau. Ingin ku temui tapi,aku tak
berani. Tapi, ketika aku duduk di kursi kantin,dia menghampiriku.
“hey, nanti mau ikut aku gak?” tanya Rangga kepadaku.
Dengan singkatnya aku menjawab “kemana?”
“Jalan-jalanlah,mau ikut apa gak? ” jawabnya sewot.
“Ehm ... maaf , aku gak bisa,soalnya aku ada bimbel nanti
sore”jawabku dengan nada lembut.
“Hash ... alasan aja kamu itu”
kata Kak Rangga
“Aku gak bohong, aku se.........
sebelum aku selesai bicara,dia sudah pergi tak menghiraukan omonganku. Aku hanya
terdiam dan melihat jejak langkahnya.
Kejadian
itu selalu sering terjadi,aku gak tau,aku harus melakukan apa? Hati ini terus
bertanya-tanya. Tak mengerti semua dengan kelakuaannya. SMS pun juga seperti itu,tak ada perhantian yang
spesial untukku. Tapi,aku heran, kenapa aku bisa mempertahankan dia untuk
menjadi kekasihku. Padahal sifat kita berbeda. Perbedaan itu sangat jauh sekali
.Tapi aku tetap bertahan. Hari ini juga,jam ini juga,tanggal ini juga aku masih
tetap mempertahankan semuanya. Hari beganti hari, Kejadian itu masih sama. Tak
ada yang berubah pada dirinya. Saat aku sedang bermain dengan temanku,tiba-tiba
Handphoneku berdering. Ternyata SMS dari Kak Rangga.
KAMU DIMANA?
IKUT AKU BENTAR,AKU ADA URUSAN NIH?AKU TUNGGU KAMU DI DEPAN SEKOLAH.
Seperti biasa,dia
menyuruhku untuk menjemputnya.Serasa seperti budak saja. Aku langsung pergi ke
tempat yang ia bilang. Ternyata dia sudah menunggu dengan salah satu temannya.
Dengan muka bad moodnya dia menghampiriku.
“Lama banget jemputnya?habis kemana saja kamu? ”
Dengan nada pelan, aku menjawab
“Habis dari ke rumah teman, main-main sama ngerjain tugas.
“minggir, ayo! Cepat.Aku lagi ada urusan penting.Kamu harus
ikut. ”
“Emang mau kemana?kok selalu saja ada urusan. ”tanyaku
keheranan.
“Sudahlah kamu nanti pasti tau sendiri, lagian ini masalahku
bukan masalahmu,mengerti? ”
Aku langsung terdiam.
Dia tak menghiraukanku, seakan-akan aku tak ada di belakang dia. Tiba di tempat
tujuan dia langsung pergi mencari temannya. Aku menunggu lama di tempat itu.
Setelah beberapa menit, dia datang menghampiriku.
“Ayo pulang !! ” ajaknya
kepadaku.
“Kamu kenapa?kok kelihatnya
suntuk gitu? Cerita donk kalau ada maslah, siapa tau aku bisa bantu. ”
“bukan urusanmu ! ”dia langsung
menyalankan mesin motor,dan melaju sangat cepat.
Sampailah
kami di depan sekolah. Tiba- tiba sepedaku di biiarkan begitu saja.
Aku bingung dengan sikapnya.
“Kamu itu kenapa sayang? Ngomong
donk,jangan kayak gitu. Bilang kalau kamu ada masalah.”
Dia hanya diam tak mendengarkan
omonganku.
“Ehm.. ya sudahlah,terserah kamu
aja,kalau kamu gak mau ngomong juga gak apa-apa aku gak maksa. Aku juga sudah
capek sama sifatmu yang kayak gini terus ke aku. Maaf kalau aku punya salah ke
kamu. ” aku pergi meninggalkan dia. Tapi, saat aku memulai langkahku,tiba-tiba
dia ........... .... .........
“Ooo gitu yang namanya bisa
menerima apa adanya? Meninggalkan begitu saja. ”
Akupun menghampirinya “ Maksud kamu apa? aku tadi sudah
ngomong sama kamu. Tapi, responmu seperti itu. Apa yang kamu lakukan selalu
sama. Aku capek kamu perlakukan seperti ini, aku juga punya perasaan Kak, aku
juga manusia yang punya salah Kak. Aku gak sempurna kayak kamu,yang hebat
dan pintar di mata orang. ”
“Tapi, kamu nggak bisa menerima
aku apa adanyakan?kamu selalu komplain, kalau aku melakukan sesuatu aku ngerasa
kamu gak ikhlas. ” tanyanya kepadaku.
Aku semakin tak mengerti maksud
dari dia “apa yang membuatmu berfikir seperti itu? Kalau aku tidak bisa
menerima kamu apa adanya,apa buktinya?aku kurang apa sama kamu?asalkan kamu
tau,aku gag pernah kayak gitu,aku selalu nuruti apa kata kamu,mengalah sama
kamu. Tapi,aku tetap saja salah di matamu. Aku capek Kak, aku capek. Kamu
perlakukan kayak gini. Aku bukan budakmu yang bisa di suruh-suruh, aku pacarmu
yang butuh perhatianmu. Lupakah kamu kalau kita sudah genap 1 tahun Kak.. Kapan
hubungan kita gak seperti ini lagi? Selalu dan selalu kita mengalami ini, dan
tidak sekali saja kamu kayak gini.Apa kamu tidak capek akan semua ini? Kita
memang beda,perbedaan diantara kita memang sangatlah jauh.Tapi,apa salahnya
kalau kita bisa melengkapi satu sama lain. Aku ingin kau mengerti perasaanku
Kak. Sadar Kak .. Sadar,aku terluka karna sikapmu dan perilakumu terhadapku”
Aku meneteskan
air mata,Dia hanya terdiam dan sedikit menundukkan kepalanya. Aku berharap dia
mengerti akan semua yang dia lakukan. Tiba-tiba dia mendekatiku dan memeluk tubuhku
dengan erat. Aku rasakan hangat tubuhnya, aku mengharapkan keadaan seperti ini.
Aku benar-benar merasakannya. Merasakan kedamaian yang mendalam dari dirinya.
Dan dia berbisik“aku sayang kamu. Maafkan kesalahanku bila aku seperti ini. ”
Setelah itu, dia melepaskan pelukkannya dan menghapus air mataku dan mencium
keningku. Saat itu, kedamaian yang aku rasakan. Dan berharap, semoga ini
terjadi untuk selamanya dan takkan berakhir disini.
By : Primaniarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar