8 Agustus 2011

EDISI PSIKOPAT (kenali psikopat disekitar anda)


Pengertian

Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Pengidapnya juga sering disebut sebagai Sosiopat karena prilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.

Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Psikopat tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis) karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut "orang gila tanpa gangguan mental". Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau dirumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan.

Psikopat adalah gejala kelainan kepribadian yang sejak dulu dianggap berbahaya dan mengganggu masyarakat. Namun demikian orang-orang psikopat bila dilihat sepintas memiliki sifat baik hati dan disukai tetapi sebetulnya dibalik itu semua mereka sangat merugikan masyarakat. Orang-orang seperti inilah yang oleh para banyak Ahli disebut sebagai psikopat (jiwa [psyche] yang menderita kelainan [patologik]).

Banyak istilah atau pengertian yang disampaikan banyak Ahli tentang psikopat, namun menurut terminologi ilmu kedokteran jiwa psikopat disebut sebagai gangguan kepribadian antisosial yang secara umum memiliki karakterisik perilaku antara lain egois, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, tidak mempedulikan dampak perilakunya terhadap orang lain, menikmati dan tidak memiliki rasa penyesalan (guilty feeling) dari penderitaan orang lain akibat perbuatannya. 


Faktor penyebab

4. Charismatic Psychopath adalah si pembohong yang menarik dan menawan, selalu dianugerahi Bakat tertentu, tapi memanfaatkannya untuk memperdaya yang lain. Pemimpin agama sekte tertentu yang mendorong pengikutnya bunuh diri bisa jadi contoh. 3. Distempered Psychopath, cenderung mudah marah dan bila kumat, tingkah mereka mirip penderita epilepsi (ayan), cenderung jadi pecandu obat, kleptomania, pedofilia, bahkan bisa jadi pembunuh dan pemerkosa berantai. 2. Secondary Psychopath adalah pengambil resiko, dan juga lebih tanggap terhadap tekanan, mudah cemas dan merasa bersalah. 1. Primary Psychopath yang bergeming pada hukuman, penahanan, tekanan, atau celaan. Mereka punya cara sendiri untuk memaknai kata dan kehidupan.  ( 1941 ), ada empat jenis psikopat : , dalam bukunya  Menurut  11. Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya. 10. Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respon fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar -- bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu psikopat seringkali disebut dengan istilah "dingin". 9. Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka. 8. Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele. 7. Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah. 6. Kurang empati. Bagi psikopat memotong kepala Ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya. 5. Sikap antisosial di usia dewasa. 4. Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil. 3. Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya namun ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki Alasan untuk peduli. 2. Egosentris dan menganggap dirinya hebat. 1. Sering berbohong, fasih dan dangkal. Psikopat seringkali pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan lain-lain. Seringkali pandai mengarang cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya seakan-akan itu fakta. Laporan lain soal penyebab psikopat diutarakan Kirkman (2002). Ia menyatakan, pengidap kepribadian psikopat memiliki latar belakang masa kecil yang tak memberi peluang untuk perkembangan emosinya secara optimal. Anak-anak salah Asuh ini akan tumbuh menjadi orang-orang yang tak bisa berempati dan tak memiliki kata hati (consceince). Dugaan adanya faktor biologis ini juga muncul dalam laporan Pridmore, Chambers dan McArthur pada 2005. Mereka melaporkan adanya hubungan antara gejala psikopat dengan kelainan Sistem serotonin, kelainan struktural, dan kelainan fungsional pada otak. Temuan lain disampaikan pula oleh Litman setahun sebelumnya. Ia menyebutkan, penderita psikopat mengalami kelainan neurologik pada sindrom erotic violence. Pada 2003, Raine juga mengungkapkan ada kelainan Corpus collosum pada sosok psikopat. Apa penyebab psikopat? Belum jelas benar hingga kini. Tapi hipotesis yang diajukan Hare menduga psikopat terjadi akibat kelainan fungsi otak. Ini didasarkan pengalaman Hare saat memeriksa seorang pasien psikopat berusia 46 tahun bernama Al. Pada otak Al terbukti ditemukan kelainan. Al tidak dapat memisahkan stimulus yang bersifat rasional dari yang emosional. Semua stimulus diolah sekaligus oleh belahan otak kiri (pusat rasio) dan otak kanan (pusat emosi). Karena itu, menurut Hare, seorang psikopat tidak sekadar berbohong atau hipokrit, tapi juga ada sesuatu yang lebih serius, yakni ada kelainan di otaknya.
Ed Gein 1957, real psycho, inspirasi salah satu contoh 
Distempered Psychopath.
Changes their image as needed to avoid prosecution. Changes life story readily. Tends to move around a lot or makes all encompassing promises for the future, poor work ethic but exploits others effectively. Rage and abuse, alternating with small expressions of love and approval produce an addictive cycle for abuser and abused, as well as creating hopelessness in the victim. Believe they are all-powerful, all-knowing, entitled to every wish, no sense of personal boundaries, no concern for their impact on others. Unable to empathize with the pain of their victims, having only contempt for others' feelings of distress and readily taking advantage of them. 6. Incapacity for Love A deep seated rage, which is split off and repressed, is at their core. Does not see others around them as people, but only as targets and opportunities. Instead of friends, they have victims and accomplices who end up as victims. The end always justifies the means and they let nothing stand in their way. Has no problem lying coolly and easily and it is almost impossible for them to be truthful on a consistent basis. Can create, and get caught up in, a complex belief about their own powers and abilities. Extremely convincing and even able to pass lie detector tests. Speaking or spoken in a confident and persuasive way but without honesty or careful consideration. Feels entitled to certain things as "their right."  They never recognize the rights of others and see their self-serving behaviors as permissible. They appear to be charming, yet are covertly hostile and domineering, seeing their victim as merely an instrument to be used. They may dominate and humiliate their victims. Without ConscienceProf. Hare
Lima tahap mendiagnosis psikopat
Utk menentukan psikopat/bkn, hrs melewati MRI, wawancara dengan metode DSM 4, wawancara intern personal dengan psikotest & memetakan kepribadian pasien dg kriteria Prof. RD.Hare. Pengalaman Prof Hare sendiri membuktikan bahwa perawatan terhadap psikopat bukan saja tidak menyembuhkan, melainkan justru menambah parah gejalanya karena psikopat yang bersangkutan. Malah bisa semakin canggih memanipulasi perilakunya yang merugikan orang lain.
1. Mencocokan kepribadian pasien dengan 20 kriteria yang ditetapkan Prof. Hare. Pencocokkan ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga dan orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban, atau pengamatan prilaku pasien dari waktu ke waktu.

2. Memeriksa kesehatan otak dan tubuh lewan pemindaian menggunakan elektroensefalogram, MRI, dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Hal ini dilakukan karena menurut penelitian gambar hasil PET (positron emission tomography) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaanAktivitas otak di bagian prefrontal cortex yang rendah. Bagian otak lobus frontal dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian.

3. Wawancara menggunakan metode DSM IV (The American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder versi IV) yang dianggap berhasil untuk menentukan kepribadian antisosial.

4. Memperhatikan gejala kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan.

5. Melakukan psikotes. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.


Berhadapan dengan psikopat

Untuk menghadapi hal tersebut kita tidaklah harus bersikap paranoid atau curiga berlebihan kepada setiap orang yang kita temui. Cukup dengan hati-hati dalam berhubungan dengan orang-orang tertentu yang kita jumpai. Tetapi bagaimana bila kita mencurigai bahwa ada salah satu rekan sekerja kita memiliki kepribadian psikopat?

Untuk hal ini, usahakan kita tidak terlalu dekat atau Akrab dalam menjalin hubungan dengannya. Dalam buku Without Conscience memberikan kita beberapa tips atau kiat-kiat untuk melindungi diri dari psikopat :

a. Usahakan jangan sampai terpengaruh oleh umpan mereka: senyum yang indah, kata-kata manis, atau hadiah yang berlimpah yang dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian anda dari manipulasi atau eksploitasi yang mungkin akan terjadi. Karakteristik ini punya muatan licik yang dimaksudkan untuk mengaburkan pesan individual yang sejati. Berpalinglah, dan konsentrasikan diri pada apa sebenarnya terjadi.

b. Buka mata. Orang yang tampaknya terlalu sempurna seringkali aslinya jauh berbeda. Psikopat menyembunyikan sisi gelap mereka sampai korban mereka telah terlibat cukup dalam. Pujian berlimpah, kebaikan palsu dan kelemahan dalam cerita yang kedengarannya hebat seharusnya bisa memberi petunjuk dan membuat anda waspada. Cari Alasanyang masuk Akal untuk menyelidiki mereka.

c. Kenali diri anda. Jika tidak, anda akan diserang pada titik lemah anda. Psikopat pandai menemukan dan menggunakan kelemahan orang lain. Jadi, semakin anda menyadari hal-hal yang membuat anda gampang terpikat, semakin siap anda membentengi diri.

d. Tetapkan Aturan dasar yang tegas, dan hindari berebut kekuasaan yang tidak mungkin anda menangkan. Psikopat cenderung memegang kendali; bila sikap anda tidak jelas dan lemah, mereka akan mengambil keuntungan. Perjelas, bangun, dan jagalah batasan-batasan yang kuat.


e. Bila perlu, mintalah Bantuan profesional. Korban sering kali bertanya-tanya apakah mereka berkhayal, atau mereka membiarkan kebohongan karena tak tahu apa yang harus dilakukan. Pendapat dari Ahli tak hanya mendukung kecurigaan ini, tetapi juga membantu memberi jalan keluar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar